PENGGUNAAN MODEL PENILAIAN SAHAM
PADA MANAJEMEN KEUANGAN
Novia Ciptasari
Universitas Muhammadiyah Malang
ABSTRAK:
Pengembangan suatu konsep umum mengenai
penilaian, dimana nilai ekonomi didefinisikan sebagai nilai sekarang dari arus
kas masa depan yang diharapkan yang dihasilkan oleh aktiva. Kemudian perusahaan
menerapkan model itu untuk menilai obligasi.Perusahaan memusatkan perhatian
untuk menilai saham, baik saham preferen dan saham biasa. Tujuan utama seorang
manajer keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai dari saham biasa perusahaan
tersebut.
Hal yang penting untuk
memulainya adalah dengan mengidentifikasi prinsip-prinsip yang penting untuk memahami
topik yang dipelajari. Prinsip-prinsipnya adalah sebagai berikut: Prinsip 1:
Keseimbangan resiko dan pengembalian – Jangan menambah risiko kecuali terdapat
kompensasi tambahan pengembalia investasi. Prinsip 2: Nilai Waktu Uang – Uang
yang diterima hari ini lebih berharga dari uang yang diterima di masa depan. Prinsip
3: Kas (bukan laba). Prinsip 4: Masalah Keagenan – Manajer tidak akan bekerja
bagi pemilik perusahaan jika tidak selaras dengan kepentingan mereka.
Pada
tiga prinsip pertama berhubungan dengan definisi perusahaan mengenai
nilai-nilai sekarang dari arus kas. Prinsip yang terakhir menunjukan bahwa
nilai saham suatu perusahaan merupakan bagian yang ditekankan oleh kemauan
manajemen untuk bekerja demi kepentingan terbaik bagi pemiliknya, yang untuk
kebanyakan perusahaan besar berada antara pemegang saham dan pemilik.
ABSTRACT:
The development of a general concept of the ratings, where the economic value
is defined as the present value of future cash flows expected generated by the
asset. Then the company to apply the model to assess the bond. As mentioned
earlier, the main purpose of a financial manager is to maximize the value of
the common stock of the company.
The important thing to start is by identifying the
principles that are important for understanding the topic. The principles are
as follows: Principle 1: The balance of risk and return - do not add to the
risk of additional compensation, except where the return on investment.
Principle 2: The Time Value of Money - money received today is worth more than
the money received in the future. Principle 3: Cash (not profits). Principle 4:
Agency Problems - The manager would not work for the owner of the company if it
is not aligned with their interests.
In the first three principles relating to the definition
of the present values of cash flows. The principle of the latter shows that
the stock value of a company is a part that is emphasized by management's
willingness to work for the best interests of its owners, who for most large
companies are among the shareholders and owners.
KeyWord: Stock
valuation, Financial
management
PENDAHULUAN
Sebelum pemilik dana
mengenal saham, banyak pemilik dana lebih memilih berinvestasi dalam bentuk
investasi berwujud seperti emas, tanah maupun rumah. Akan tetapi muncul
alternativ investasi lain yaitu saham. Sampai saat ini investasi saham menjadi
pilihan alternativ investasi oleh beberapa investor. Begitu pula di Indonesia
yang dimulai pada abad 19. Investasi sahaam diperkenalkan oleh Belanda, dan
masih diminati hingga sekarang.
Untuk memulai
investasi, investor akan melihat kinerja perusahaan, kemudian harga saham dari
perusahaan yang akan dipilih. Selanjutnya menilai berapa banyak yang akan
diperoleh bila dana investor terbatas. Namun dalam melakukan investasi saham
seorang investor tidak cukup hanya melihat dari segi harga saham tanpa mengerti
resiko dan return. Tetapi kunci utama untuk sukses dalam investasi dan
mengelolanya adalah dengan menilai aset tersebut dan juga sumber aset untuk
mendapatkan nilai tersebut (Wabber R Murhadi:2009)
Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam menilai suatu saham dan masih diperdebatkan sampai saat ini
adalah bagaimana cara mengestimasi fair
value (nilai wajarnya) dan berapa lama waktu yang dibutuhkan agar dapat
menyesuaikan dengan nilai wajar tersebut. Dengan kata lain, penilaian saham
berguna untuk mencari harga wajar suatu saham. Kemudian harga wajar saham
digunakan oleh investor untuk melakukan strategi investasi dalam mengantisipasi
resiko atau isu-isu yang akan dihadapi
TUJUAN
Penelitian
ini dilakukan dengan tujuan, 1) Mengetahui apa saja ciri khas dan jenis saham
preferen dan saham biasa, 2) Bagaimana penilain saham preferen dan saham biasa,
3) Bagaimana tingkat pengembalian yang diharapkan oleh pemegang saham, dan 4)
Bagaimana cara manajer keuangan menggunakan model penilaian ini.
METODE
Metode dalam penulisan ini adalah metode studi pustaka. Metode
studi pusataka adalah metode yang menggunakan literatur buku, jurnal ilmiah dan
penelitian–penelitian yang mendukung penulisan ini sebagai sumber informasi.
Gagasan-gagasan para ahli dibidang penilaian saham, ada beberapa pandangan yang
dijelaskan dalam penilaian saham dan dari pandangan-pandangan tersebut dapat
memunculkan sebuah ide gagasan yang dapat menjadikan opsi bagi perusahaan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Ciri
Khas dan Jenis Saham Prederen
Saham preferen ialah sebuah surat berharga hybrid dengan
karakteristik saham biasa dan obligasi. Saham preferen sama dengan saham biasa
karena tidak memiliki tanggal jatuh tempo, deviden tidak dibayarkan tidak
menyebabkan kebangkrutan, dan deviden tidak mengurangi pembayaran pajak. Akan
tetapi, saham preferen serupa dengan obligasi yang memberikan deviden dalam
jumlah yang tetap. Ukuran deviden saham preferen pada umumnya ditetapkan baik
dalam jumlah dolar maupun sebagai persentase dari nilai nominal saham. Karena
deviden ini tetap, pemegang saham preferen tidak memperoleh sisa pendapatan
perusahaan melainkan terbatas pada deviden tahunan yang ditetapkan.
Ada beberapa karakteristik penerbitan saham preferen yang
sering ditemui pada hampir semua kasus (Hartono, 2000: 79). Beberapa diantaranya adalah sebagai
berikut:
·
Berbagai tingkat
saham preferen
·
Klaim saham
preferen terhadap asset dan penghasilan
·
Deviden
kumulatif
·
Persyaratan
perlindungan (proteksi)
·
Konvertibilitas
Cara umum yang
tidak umum meliputi:
·
Terif saham
preferen yang dapat disesuaikan
·
Keikutsertaan /
partisipasi
·
Payment in kind
Sebagai tambahan, ada beberapa ketentuan yang sering
digunakan untuk menghentikan penerbitan saham preferen. Hal ini mencangkup
kemampuan perusahaan untuk menarik kembali saham preferen atau untuk
menggunakan dana sinking fund untuk membeli kembali saham yang diinginkan.
Semua ciri ini dijabarkan pada pembahasan berikut:
Berbagai
Jenis Golongan
Perusahaan dapat mengeluarkan lebih
dari satu seri atau golongan saham preferen, dan setiap golongan memiliki
perbedaan karakteristik. Dalam kenyataanya, perusahaan biasanya menerbitkan
saham preferen lebih dari satu seri. Penerbitan ini lebih lanjut dibedakan
bahwa ada beberapa yang bisa dikonversi ke saham biasa dan ada yang tidak bisa,
dan mereka memiliki status prioritas yang berbeda berkenaan dengan
aktiva-aktiva pada saat mengalami kebangkrutan.
Klaim
Terhadap Aktiva dan Penghasilan
Saham preferen lebih dipriorotaskan
disbanding saham biasa berkenaan dengan klaim terhadap aktiva sewaktu terjadi
kebangkrutan. Jika sebuah perusahaan dilikuidasi, klaim saham preferen dipenuhi
sesudah obligasi dan sebelum saham biasa. Ini berarti, perusahaan harus
membayar deviden saham preferen sebelum membayar deviden saham biasa. Jadi
apabila dikaitkan dengan resiko, saham preferen lebih aman dibandingkan dengan
saham biasa.
Sifat
Kumulatif
Saham preferen kumulatif menghendaki
agar semua deviden saham preferen dibayar sebelum deviden saham biasa diumumkan.
Ciri ini menetapkan beberapa tingkat proteksi untuk pemegang saham preferen.
Tanpa sifat ini, manajemen mungkin akan tergoda untuk melalaikan kewajiban
membayar deviden saham preferen lebih dahulu sebelum deviden saham biasa.
Ketentuan-Ketentuan
Perlindungan
Persyaratan
perlindungan juga merupakan ciri lain yang bisa ditemui pada sagam preferen.
Pada umumnya, ketentuan-ketentuan ini memungkinkan adanya hak voting pada saat
deviden tidak dibayar atau saat mereka membatasi pembayaran deviden saham biasa
bila pembayaran sinking fund tidak terpenuhi atau jika perusahaan mengalami
kesuulitan keuangan. Akibatnya, sifat proteksi yang termasuk pada saham
preferen sama dengan ketentuan-ketentuan protektif yang termasuk pada hutang
jangka panjang.
Dapat
Diubah
Saham preferen yang dapat diubah
memungkinkan pemegang saham preferen untuk mengubah saham preferen ke sejumlah
saham jika pemegang menghendaki.
Tarif
Saham Preferen Yang Dapat Disesuaikan
Saham preferen yang dimaksudkan
untuk memeberikan keamanan bagi investor bila terjadi gejolak nilai saham
akibat naik atau turunnya tingkat bunga. Disamping itu tingkat deviden berubah
seiring dengan perubahan tingkat bunga. Jenis lain dari saham preferen yang
dapat disesuaikan adalah saham preferen dengan tingkat tarif yang ditentukan
melalui lelang.
Partisipasi
Saham preferen partisipasi
memungkinkan pemegang saham preferen untuk mengambil bagian dalam pembayaran di
luar pembayaran pada deviden yang ditetapkan.
Saham
Preferen Paymet In Kind
Saham preferen payment in kind
dimana para investor tidak menerima deviden di muka, mereka mendapatkan lebih
banyak saham preferen, yang pada gilirannya membayar deviden yang kebih banyak
lagi.
Sifat
Penghentian (Retirement Features)
Sebagian besar saham preferen
memiliki persyaratan penarikan kembali. Penarikan kembali memungkinkan
perusahaan untuk membeli kembali saham preferennya dari pemegang saham dengan
harga yang telah ditentukan dan dalam jangka waktu tertentu. Disamping itu
persyaratan dana tenggelam (singking
fund) mensyaratkan perusahaan untuk menyimpan sejumlah uang untuk
menghentikan saham preferennya. Dana ini kemudia digunakan untuk membeli
kembali saham preferen di pasar terbuka atau melalui penggunaan persyaratan
penarikan atau metode mana pun yang lebih murah.
Penilaian
Saham Preferen
Saham preferen biasanya menerima
penghasilan tetap pada tiap periode. Akan tetapi, pembagian dari saham preferen
datang melalui bentuk deviden dan bukan bntuk bunga. Sebagian besar saham
preferen adalah permanen, sedangkan obligasi memiliki tanggal jatuh tempo yang
lebih spesifik. Dalam kejadian ini perusahaan menentukan nilai sekarang saham
preferen, dengan tingkat arus kas yang berlanjut secara
tidak menentu, dapat diterangkan pada kasus berikut :
Kasus
: Penilaian saham preferen
Penghentian
penerbitan saham preferen Cob Edison. Dengan cara yang sama dengan menilai
obligasi. Perusahaan akan menggunakan tiga langkah prosedur penilaian untuk
menilai saham preferen.
Langkah 1 :
Mengestimasikan jumlah dan pemilihan waktu dari penerimaan arus kas masa depan
yang diharapkan dari saham preferen. Saham preferen Con Edision membayar
deviden setiap tahun sebesar $5,00. Saham tersebut tidak mempunyai tanggal
jatuh tempo, atau dengan kata lain tetap.
Langkah 2 :
Mengevaluasi risiko dari deviden saham preferen di masa depan, dan tentukan
tingkat pengembalian yang diinginkan investor. Untuk Con Edison, asumsikan
bahwa tingkat pengembalian yang diinginkan investor adalah 6,02 persen.
Langkah 3 : Menghitung
nilai ekonomi atau nilai interistik dari saham preferen, di mana nilai sekarang
dari deviden saham yang diharapkan diskonto pada tingkat pengembalian yang
diinginkan investor. Model penilaian untuk saham preferen () adalah sebagai
berikut:
=
+
+…+
=
Karena deviden saham untuk saham
preferen tetap, dan tidak terbatas, maka hasil penjumlahan dari persamaan
diatas dapat dikurangi dengan hubungan berikut:
= =
Persamaan yang kedua ini menampilkan
nilai sekarang dari perpetuitas (aliran konstan arus kas tidak terbatas).
Perusahan dapat menentukan nilai preferen Con Edison dengan menggunakan persamaan
yang kedua, sebagai berikut:
= = = $83,06
Kesimpulan,
nilai dari saham preferen sebesar nilai sekarang dari semua deviden di masa
mendatang. Tetapi karena saham preferen tidak memiliki tanggal jatuh tempo,
oleh karena itu perusahaan harus mencari alternatif lain untuk menentukan nilai
saham preferen seperti yang ditunjukan pada persamaan kedua.
Karakteristik
Saham Biasa dan Menilai Saham Biasa
Saham biasa mewakili kepemilikan
dalam perusahaan. Pemegang obligasi dapat dianggap sebagai kreditur, sementara
pemegang saham biasa adalah pemilik perusahaan. Pembayaran deviden harus
diumumkan oleh dewan direksi perusahaan sebelum dibayarkan. Pada saat bangkrut,
pemegang saham biasa tidak dapat mengklam asset sebelum kreditur, termasuk
pemegang obligasi dan saham preferen. Adapun sifat dari saham biasa yaitu:
·
Klam pendapatan
·
Klaim terhadap
aktiva
·
Hak suara
·
Hak didahulukan
·
Tanggung jawab
terbatas
Nilai saham biasa sama dengan nilai
sekarang dari semua arus kas masa depan yang diharapkan akan diterima oleh
pemegang saham. Namun saham biasa tidak menjanjikan kepada pemegangnya suatu
penghasilan bunga atau pembayaran pada tanggal jatuh tempo pada waktu tertentu
dimasa depan. Untuk saham biasa, deviden berdasarkan pada (1) keuntungan
perusahaan dan (2) keputusan manajemen untuk membayar deviden atau
mempertahankan keuntungan untuk mengembangkan perusahaan.
Penialain
Saham Biasa – Periode Pemegang Tunggal
Bagi investor yang memegang saham
biasa hanya untuk satu tahun, nilai saham harus sama dengan nilai sekarang dari
deviden yang diharapkan akan diterima selama satu tahun, , dan harga pasar saham
yang diantisipasi pada akhir tahun, . Jika mewakili tingkat pengembalian yang diinginkan
pemegang saham biasa, nilai surat-surat berharga, akan menjadi:
= +
= +
Penilaian
Saham Biasa – Periode Kepemilikan Berganda (Multiple
Holding Period)
Model ini merupakan persamaan yang
digunakan untuk nilai saham yang tidak memiliki tanggal jatuh tempo, tetapi
berlanjut pada anuitas abadi atau selama perusahaan itu berdiri.
Nilai
saham biasa =
=
Tingkat Pengembalian Yang Diharapkan
Pemegang Saham
Tingkat
pengembalian yang diharapkan atas obligasi merupakan tingkat pengembalian yang
diharapkan oleh investor untuk diterima dari investasi dengan membayar harga
pasar yang berlaku atas sekuritas tersebut.
Tingkat
Pengembalian Yang Diharapkan Oleh Pemegang Saham
Dalam menghitung tingkat
pengembalian yang diharapkan pemegang saham, perusahaan menggunakan persamaan
penilaian untuk saham preferen. Menetapkan nilai sebuah saham preferen () sebagai berikut:
= =
Untuk
tingkat pengembalian yang diinginkan oleh pemegang saham preferen ( ialah:
= = atau = =
Tingkat
Pengembalian Yang Diharapkan Pemegang Saham Biasa
Sebagai
contoh untuk menghitung tingkat pengembalian yang diharapkan untuk saham biasa
di mana deviden diperkirakan akan tumbuh pada tingkat konstan sampai tak
terhingga, asumsikan bahwa saham bias perusahaan memiliki harga pasar sekarang
adalah $44. Jika yang diharapkan untuk akhir tahun ini sebesar $2,20 dan
deviden serta pendapatan tumbuh pada tingkat 10 persen per tahun (deviden tahun
lalu adalah $2), tingkat pengembalian yang diharapkan pada harga saham secara
implicit adalah $44 sebagai berikut:
= + 10% = 15%
Cara
Manajer Keuangan Menggunakan Model Penilaian Ini
Dilihat dari sifat dasar dan proses
untuk menilai saham biasa dan saham preferen. Walaupun perusahaan sudah melihat
perspektif investor pada apa yang telah perusahaan diskusikan, perusahaan
tertarik akan adanya implikasi dari sudut pandang manajer. Apa yang menjadi
masalah bagi investor juga menjadi masalah manajer keuangan. Jika tidak, maka seorang
manajer keuangan tidak bisa efektif dalam meningkatkan nilai perusahaan.
KESIMPULAN
Penilaian merupakan proses yang penting pada manajemen
keuangan. Pengertian tentang penilaian, baik konsep maupun prosedur, mendukung
tujuan pegawai keuangan dari memaksimalkan nilai perusahaan. Saham Preferen
tidak mempunyai tanggal jatuh tempo dan deviden diberikan dalam jumlah yang
tetap. Persyartan-persyaratan yang digunakan untuk menghentikan penerbitan
saham preferen, seperti kemampuan perusahaan untuk menarik sahamnya atau untuk
menggunakan dana yang ditanam. Nilai merupakan nilai sekarang dari arus kas
masa depan yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang diisyaratkan
investor. Walaupun penilaian tentang surat berharga memiliki prinsip dasar yang sama, prosedur
yang digunakan pada setiap situasi berbeda.
No comments:
Post a Comment