ea8b33cfb869d253e433687f730e5788 Novia Cipta: Penggunaan Model Penilaian Saham Pada Manajemen Keuangan

Friday, February 17, 2017

Penggunaan Model Penilaian Saham Pada Manajemen Keuangan



PENGGUNAAN MODEL PENILAIAN SAHAM PADA MANAJEMEN KEUANGAN
Novia Ciptasari

Universitas Muhammadiyah Malang

ABSTRAK: Pengembangan suatu konsep umum mengenai penilaian, dimana nilai ekonomi didefinisikan sebagai nilai sekarang dari arus kas masa depan yang diharapkan yang dihasilkan oleh aktiva. Kemudian perusahaan menerapkan model itu untuk menilai obligasi.Perusahaan memusatkan perhatian untuk menilai saham, baik saham preferen dan saham biasa. Tujuan utama seorang manajer keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai dari saham biasa perusahaan tersebut.
            Hal yang penting untuk memulainya adalah dengan mengidentifikasi prinsip-prinsip yang penting untuk memahami topik yang dipelajari. Prinsip-prinsipnya adalah sebagai berikut: Prinsip 1: Keseimbangan resiko dan pengembalian – Jangan menambah risiko kecuali terdapat kompensasi tambahan pengembalia investasi. Prinsip 2: Nilai Waktu Uang – Uang yang diterima hari ini lebih berharga dari uang yang diterima di masa depan. Prinsip 3: Kas (bukan laba). Prinsip 4: Masalah Keagenan – Manajer tidak akan bekerja bagi pemilik perusahaan jika tidak selaras dengan kepentingan mereka.
            Pada tiga prinsip pertama berhubungan dengan definisi perusahaan mengenai nilai-nilai sekarang dari arus kas. Prinsip yang terakhir menunjukan bahwa nilai saham suatu perusahaan merupakan bagian yang ditekankan oleh kemauan manajemen untuk bekerja demi kepentingan terbaik bagi pemiliknya, yang untuk kebanyakan perusahaan besar berada antara pemegang saham dan pemilik.
ABSTRACT: The development of a general concept of the ratings, where the economic value is defined as the present value of future cash flows expected generated by the asset. Then the company to apply the model to assess the bond. As mentioned earlier, the main purpose of a financial manager is to maximize the value of the common stock of the company.
The important thing to start is by identifying the principles that are important for understanding the topic. The principles are as follows: Principle 1: The balance of risk and return - do not add to the risk of additional compensation, except where the return on investment. Principle 2: The Time Value of Money - money received today is worth more than the money received in the future. Principle 3: Cash (not profits). Principle 4: Agency Problems - The manager would not work for the owner of the company if it is not aligned with their interests.
In the first three principles relating to the definition of the present values ​​of cash flows. The principle of the latter shows that the stock value of a company is a part that is emphasized by management's willingness to work for the best interests of its owners, who for most large companies are among the shareholders and owners.
KeyWord: Stock valuation, Financial management
           
PENDAHULUAN
Sebelum pemilik dana mengenal saham, banyak pemilik dana lebih memilih berinvestasi dalam bentuk investasi berwujud seperti emas, tanah maupun rumah. Akan tetapi muncul alternativ investasi lain yaitu saham. Sampai saat ini investasi saham menjadi pilihan alternativ investasi oleh beberapa investor. Begitu pula di Indonesia yang dimulai pada abad 19. Investasi sahaam diperkenalkan oleh Belanda, dan masih diminati hingga sekarang.
Untuk memulai investasi, investor akan melihat kinerja perusahaan, kemudian harga saham dari perusahaan yang akan dipilih. Selanjutnya menilai berapa banyak yang akan diperoleh bila dana investor terbatas. Namun dalam melakukan investasi saham seorang investor tidak cukup hanya melihat dari segi harga saham tanpa mengerti resiko dan return. Tetapi kunci utama untuk sukses dalam investasi dan mengelolanya adalah dengan menilai aset tersebut dan juga sumber aset untuk mendapatkan nilai tersebut (Wabber R Murhadi:2009)
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menilai suatu saham dan masih diperdebatkan sampai saat ini adalah bagaimana cara mengestimasi fair value (nilai wajarnya) dan berapa lama waktu yang dibutuhkan agar dapat menyesuaikan dengan nilai wajar tersebut. Dengan kata lain, penilaian saham berguna untuk mencari harga wajar suatu saham. Kemudian harga wajar saham digunakan oleh investor untuk melakukan strategi investasi dalam mengantisipasi resiko atau isu-isu yang akan dihadapi

TUJUAN
            Penelitian ini dilakukan dengan tujuan, 1) Mengetahui apa saja ciri khas dan jenis saham preferen dan saham biasa, 2) Bagaimana penilain saham preferen dan saham biasa, 3) Bagaimana tingkat pengembalian yang diharapkan oleh pemegang saham, dan 4) Bagaimana cara manajer keuangan menggunakan model penilaian ini.
METODE
Metode dalam penulisan ini adalah metode studi pustaka. Metode studi pusataka adalah metode yang menggunakan literatur buku, jurnal ilmiah dan penelitian–penelitian yang mendukung penulisan ini sebagai sumber informasi. Gagasan-gagasan para ahli dibidang penilaian saham, ada beberapa pandangan yang dijelaskan dalam penilaian saham dan dari pandangan-pandangan tersebut dapat memunculkan sebuah ide gagasan yang dapat menjadikan opsi bagi perusahaan.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Ciri Khas dan Jenis Saham Prederen
            Saham preferen ialah sebuah surat berharga hybrid dengan karakteristik saham biasa dan obligasi. Saham preferen sama dengan saham biasa karena tidak memiliki tanggal jatuh tempo, deviden tidak dibayarkan tidak menyebabkan kebangkrutan, dan deviden tidak mengurangi pembayaran pajak. Akan tetapi, saham preferen serupa dengan obligasi yang memberikan deviden dalam jumlah yang tetap. Ukuran deviden saham preferen pada umumnya ditetapkan baik dalam jumlah dolar maupun sebagai persentase dari nilai nominal saham. Karena deviden ini tetap, pemegang saham preferen tidak memperoleh sisa pendapatan perusahaan melainkan terbatas pada deviden tahunan yang ditetapkan.
            Ada beberapa karakteristik penerbitan saham preferen yang sering ditemui pada hampir semua kasus (Hartono, 2000: 79). Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
·         Berbagai tingkat saham preferen
·         Klaim saham preferen terhadap asset dan penghasilan
·         Deviden kumulatif
·         Persyaratan perlindungan (proteksi)
·         Konvertibilitas
Cara umum yang tidak umum meliputi:
·         Terif saham preferen yang dapat disesuaikan
·         Keikutsertaan / partisipasi
·         Payment in kind
Sebagai tambahan, ada beberapa ketentuan yang sering digunakan untuk menghentikan penerbitan saham preferen. Hal ini mencangkup kemampuan perusahaan untuk menarik kembali saham preferen atau untuk menggunakan dana sinking fund untuk membeli kembali saham yang diinginkan. Semua ciri ini dijabarkan pada pembahasan berikut:
Berbagai Jenis Golongan
            Perusahaan dapat mengeluarkan lebih dari satu seri atau golongan saham preferen, dan setiap golongan memiliki perbedaan karakteristik. Dalam kenyataanya, perusahaan biasanya menerbitkan saham preferen lebih dari satu seri. Penerbitan ini lebih lanjut dibedakan bahwa ada beberapa yang bisa dikonversi ke saham biasa dan ada yang tidak bisa, dan mereka memiliki status prioritas yang berbeda berkenaan dengan aktiva-aktiva pada saat mengalami kebangkrutan.
Klaim Terhadap Aktiva dan Penghasilan
            Saham preferen lebih dipriorotaskan disbanding saham biasa berkenaan dengan klaim terhadap aktiva sewaktu terjadi kebangkrutan. Jika sebuah perusahaan dilikuidasi, klaim saham preferen dipenuhi sesudah obligasi dan sebelum saham biasa. Ini berarti, perusahaan harus membayar deviden saham preferen sebelum membayar deviden saham biasa. Jadi apabila dikaitkan dengan resiko, saham preferen lebih aman dibandingkan dengan saham biasa.
Sifat Kumulatif
            Saham preferen kumulatif menghendaki agar semua deviden saham preferen dibayar sebelum deviden saham biasa diumumkan. Ciri ini menetapkan beberapa tingkat proteksi untuk pemegang saham preferen. Tanpa sifat ini, manajemen mungkin akan tergoda untuk melalaikan kewajiban membayar deviden saham preferen lebih dahulu sebelum deviden saham biasa.
Ketentuan-Ketentuan Perlindungan
            Persyaratan perlindungan juga merupakan ciri lain yang bisa ditemui pada sagam preferen. Pada umumnya, ketentuan-ketentuan ini memungkinkan adanya hak voting pada saat deviden tidak dibayar atau saat mereka membatasi pembayaran deviden saham biasa bila pembayaran sinking fund tidak terpenuhi atau jika perusahaan mengalami kesuulitan keuangan. Akibatnya, sifat proteksi yang termasuk pada saham preferen sama dengan ketentuan-ketentuan protektif yang termasuk pada hutang jangka panjang.
Dapat Diubah
            Saham preferen yang dapat diubah memungkinkan pemegang saham preferen untuk mengubah saham preferen ke sejumlah saham jika pemegang menghendaki.
Tarif Saham Preferen Yang Dapat Disesuaikan
            Saham preferen yang dimaksudkan untuk memeberikan keamanan bagi investor bila terjadi gejolak nilai saham akibat naik atau turunnya tingkat bunga. Disamping itu tingkat deviden berubah seiring dengan perubahan tingkat bunga. Jenis lain dari saham preferen yang dapat disesuaikan adalah saham preferen dengan tingkat tarif yang ditentukan melalui lelang.
Partisipasi
            Saham preferen partisipasi memungkinkan pemegang saham preferen untuk mengambil bagian dalam pembayaran di luar pembayaran pada deviden yang ditetapkan.
Saham Preferen Paymet In Kind
            Saham preferen payment in kind dimana para investor tidak menerima deviden di muka, mereka mendapatkan lebih banyak saham preferen, yang pada gilirannya membayar deviden yang kebih banyak lagi.
Sifat Penghentian (Retirement Features)
            Sebagian besar saham preferen memiliki persyaratan penarikan kembali. Penarikan kembali memungkinkan perusahaan untuk membeli kembali saham preferennya dari pemegang saham dengan harga yang telah ditentukan dan dalam jangka waktu tertentu. Disamping itu persyaratan dana tenggelam (singking fund) mensyaratkan perusahaan untuk menyimpan sejumlah uang untuk menghentikan saham preferennya. Dana ini kemudia digunakan untuk membeli kembali saham preferen di pasar terbuka atau melalui penggunaan persyaratan penarikan atau metode mana pun yang lebih murah.
Penilaian Saham Preferen
            Saham preferen biasanya menerima penghasilan tetap pada tiap periode. Akan tetapi, pembagian dari saham preferen datang melalui bentuk deviden dan bukan bntuk bunga. Sebagian besar saham preferen adalah permanen, sedangkan obligasi memiliki tanggal jatuh tempo yang lebih spesifik. Dalam kejadian ini perusahaan menentukan nilai sekarang saham preferen,  dengan tingkat arus kas yang berlanjut secara tidak menentu, dapat diterangkan pada kasus berikut :
Kasus : Penilaian saham preferen
Penghentian penerbitan saham preferen Cob Edison. Dengan cara yang sama dengan menilai obligasi. Perusahaan akan menggunakan tiga langkah prosedur penilaian untuk menilai saham preferen.
Langkah 1 : Mengestimasikan jumlah dan pemilihan waktu dari penerimaan arus kas masa depan yang diharapkan dari saham preferen. Saham preferen Con Edision membayar deviden setiap tahun sebesar $5,00. Saham tersebut tidak mempunyai tanggal jatuh tempo, atau dengan kata lain tetap.
Langkah 2 : Mengevaluasi risiko dari deviden saham preferen di masa depan, dan tentukan tingkat pengembalian yang diinginkan investor. Untuk Con Edison, asumsikan bahwa tingkat pengembalian yang diinginkan investor adalah 6,02 persen.
Langkah 3 : Menghitung nilai ekonomi atau nilai interistik dari saham preferen, di mana nilai sekarang dari deviden saham yang diharapkan diskonto pada tingkat pengembalian yang diinginkan investor. Model penilaian untuk saham preferen () adalah sebagai berikut:
 =
       +
       +…+
=
            Karena deviden saham untuk saham preferen tetap, dan tidak terbatas, maka hasil penjumlahan dari persamaan diatas dapat dikurangi dengan hubungan berikut:
= =
            Persamaan yang kedua ini menampilkan nilai sekarang dari perpetuitas (aliran konstan arus kas tidak terbatas). Perusahan dapat menentukan nilai preferen Con Edison dengan menggunakan persamaan yang kedua, sebagai berikut:
 =  =  = $83,06
Kesimpulan, nilai dari saham preferen sebesar nilai sekarang dari semua deviden di masa mendatang. Tetapi karena saham preferen tidak memiliki tanggal jatuh tempo, oleh karena itu perusahaan harus mencari alternatif lain untuk menentukan nilai saham preferen seperti yang ditunjukan pada persamaan kedua.

Karakteristik Saham Biasa dan Menilai Saham Biasa
            Saham biasa mewakili kepemilikan dalam perusahaan. Pemegang obligasi dapat dianggap sebagai kreditur, sementara pemegang saham biasa adalah pemilik perusahaan. Pembayaran deviden harus diumumkan oleh dewan direksi perusahaan sebelum dibayarkan. Pada saat bangkrut, pemegang saham biasa tidak dapat mengklam asset sebelum kreditur, termasuk pemegang obligasi dan saham preferen. Adapun sifat dari saham biasa yaitu:
·         Klam pendapatan
·         Klaim terhadap aktiva
·         Hak suara
·         Hak didahulukan
·         Tanggung jawab terbatas
            Nilai saham biasa sama dengan nilai sekarang dari semua arus kas masa depan yang diharapkan akan diterima oleh pemegang saham. Namun saham biasa tidak menjanjikan kepada pemegangnya suatu penghasilan bunga atau pembayaran pada tanggal jatuh tempo pada waktu tertentu dimasa depan. Untuk saham biasa, deviden berdasarkan pada (1) keuntungan perusahaan dan (2) keputusan manajemen untuk membayar deviden atau mempertahankan keuntungan untuk mengembangkan perusahaan.
Penialain Saham Biasa – Periode Pemegang Tunggal
            Bagi investor yang memegang saham biasa hanya untuk satu tahun, nilai saham harus sama dengan nilai sekarang dari deviden yang diharapkan akan diterima selama satu tahun, , dan harga pasar saham yang diantisipasi pada akhir tahun, . Jika  mewakili tingkat pengembalian yang diinginkan pemegang saham biasa, nilai surat-surat berharga,  akan menjadi:
 =  +
 =  +
Penilaian Saham Biasa – Periode Kepemilikan Berganda (Multiple Holding Period)
            Model ini merupakan persamaan yang digunakan untuk nilai saham yang tidak memiliki tanggal jatuh tempo, tetapi berlanjut pada anuitas abadi atau selama perusahaan itu berdiri.
Nilai saham biasa =
 =

Tingkat Pengembalian Yang Diharapkan Pemegang Saham
            Tingkat pengembalian yang diharapkan atas obligasi merupakan tingkat pengembalian yang diharapkan oleh investor untuk diterima dari investasi dengan membayar harga pasar yang berlaku atas sekuritas tersebut.
Tingkat Pengembalian Yang Diharapkan Oleh Pemegang Saham
            Dalam menghitung tingkat pengembalian yang diharapkan pemegang saham, perusahaan menggunakan persamaan penilaian untuk saham preferen. Menetapkan nilai sebuah saham preferen () sebagai berikut:
 =  =  
Untuk tingkat pengembalian yang diinginkan oleh pemegang saham preferen ( ialah:
 =  =  atau  =  =
Tingkat Pengembalian Yang Diharapkan Pemegang Saham Biasa
Sebagai contoh untuk menghitung tingkat pengembalian yang diharapkan untuk saham biasa di mana deviden diperkirakan akan tumbuh pada tingkat konstan sampai tak terhingga, asumsikan bahwa saham bias perusahaan memiliki harga pasar sekarang adalah $44. Jika yang diharapkan untuk akhir tahun ini sebesar $2,20 dan deviden serta pendapatan tumbuh pada tingkat 10 persen per tahun (deviden tahun lalu adalah $2), tingkat pengembalian yang diharapkan pada harga saham secara implicit adalah $44 sebagai berikut:
  =  + 10% = 15%
Cara Manajer Keuangan Menggunakan Model Penilaian Ini
            Dilihat dari sifat dasar dan proses untuk menilai saham biasa dan saham preferen. Walaupun perusahaan sudah melihat perspektif investor pada apa yang telah perusahaan diskusikan, perusahaan tertarik akan adanya implikasi dari sudut pandang manajer. Apa yang menjadi masalah bagi investor juga menjadi masalah manajer keuangan. Jika tidak, maka seorang manajer keuangan tidak bisa efektif dalam meningkatkan nilai perusahaan.
KESIMPULAN
            Penilaian merupakan proses yang penting pada manajemen keuangan. Pengertian tentang penilaian, baik konsep maupun prosedur, mendukung tujuan pegawai keuangan dari memaksimalkan nilai perusahaan. Saham Preferen tidak mempunyai tanggal jatuh tempo dan deviden diberikan dalam jumlah yang tetap. Persyartan-persyaratan yang digunakan untuk menghentikan penerbitan saham preferen, seperti kemampuan perusahaan untuk menarik sahamnya atau untuk menggunakan dana yang ditanam. Nilai merupakan nilai sekarang dari arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang diisyaratkan investor. Walaupun penilaian tentang surat berharga  memiliki prinsip dasar yang sama, prosedur yang digunakan pada setiap situasi berbeda.

No comments:

Post a Comment