ea8b33cfb869d253e433687f730e5788 Novia Cipta: Masalah Kependudukan dan Ketenagakerjaan ( Ekonomi Pembangunan )

Sunday, February 19, 2017

Masalah Kependudukan dan Ketenagakerjaan ( Ekonomi Pembangunan )



MAKALAH MASALAH KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN
MATA KULIAH EKONOMI PEMBANGUNAN




Kata Pengantar

Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini.  Dalam pembuatan makalah ini, banyak kesulitan yang kami alami terutama disebabkan oleh kurangnya pengetahuan. Namun berkat bimbingan dan bantuan dari semua pihak akhirnya makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.






Tim Penyusun,

06 Desember 2016





DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................
            1. Latar Belakang........................................................................................
            2. Rumusan Masalah...................................................................................
            3. Tujuan ...................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................
I.                    KETENAGAKERJAAN................................................................
1.      Pengertian / Definisi...................................................................
2.      Klasifikasi Tenaga Kerja...........................................................
3.      Kesempatan Kerja....................................................................
4.      Masalah Ketenagakerjaan.........................................................
5.      Cara Mengatasi Masalah Ketenagakerjaan................................
II. KEPENDUDUKAN                                                                              
            1. Pengertian Penduduk
            2. Variabel-variabel Kependudukan Indonesia
            3. Karakteristik Kependudukan di Indonesia
            4. Migrasi Dan Pembangunan
            5. Pengangguran Terhadap Pelaksanaan Pembangunan
III.       PENUTUP
            1. Kesimpulan
            2. Saran



BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
            Indonesia memiliki jumlah penduduk sebesar 225 juta jiwa, menjadikan Negara ini sebagai Negara dengan penduduk terpadat ke-4 di dunia. Pulau Jawa merupakan salah satu daerah terpadat di dunia.
            Indonesia memiliki budaya dan bahasa yang berhubungan namun berbeda. Sejak kemerdekaannya Bahasa Indonesia menyebar keseluruh  penjuru Indonesia dan menjadi bahasa yang banyak digunakan dalam komunikasi, pendidikan, pemerintahan, dan bisnis. Namun bahasa daerah juga masih tetap banyak dipergunakan.
Dari segi kependudukan, Indonesia maish menghadapi beberapa masalah besar antar lain :
v  Penyebaran penduduk tidak merata, sangat padat di Jawa- sangat jarang di Kalimantan dan Irian.
v  Piramida penduduk masih sangat melebar, kelompok balita dan remaja masih sangat besar.
v  Angkatan kerja sangat besar, perkembangan lapangan kerja yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah penambahan angkatan kerja setiap tahun.
v  Disribusi kegiatan ekonomi masih belum merata, masih terkonsentrasi di Jakarja dan kota-kota besar di Jawa.
v  Pembangunan infrastruktur masih tertinggal, masih belum dapat perhatian yang serius.
v  Indeks kesehatan masih rendah, angka kematian Ibu dan Bayi masih tinggi.
1.2 Rumusan Masalah
  1. Apa yang dimaksud dengan ketenagakerjaan, pekerjaan ?
  2. Apa saja variabel-variabel kependudukan Indonesia?
  3. Apa yang dimaksud dengan Migrasi dan pembangunan Indonesia?
  4. Apa saja dampak pengangguran terhadap pelaksanaan pembangunan ?
1.3 Tujuan
  1. Memahami tentang ketenagakerjaan, pekerjaan dan tingkat upah
  2. Mengetahui variabel-variabel kependudukan Indonesia
  3. Mengerti karakteristik kependudukan Indonesia



BAB II
PEMBAHASAN

I.                   KETENAGAKERJAAN
1.      Pengertian / Definisi
Istilah-istilah Ketenagaakerjaan adalah setiap orang laki-laki atau wanita yang sedang dalam atau melakukan suatu pekerjaan, baik di dalam maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Tingkat produktivitas tenaga kerja merupakan nilai tambah produk domestic bruto (PDB) dibagi dengan jumlah penduduk yang bekerja untuk menghasilkan nilai tambah tersebut. Jaminan social tenaga kerja adalah suatu perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk santunan berupa uang sebagai pengganti akibat peristiwa atau keadaan yang dialami oleh tenaga kerja berupa kecelakaan kerja, sakit, hamil, hari tua, dan meninggal dunia.

2.      Klasifikasi Tenaga Kerja
A.     Berdasarkan Penduduknya
a.       Tenaga Kerja ( Man Power )
Tenaga kerja adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat bekerja dan sanggup bekerja jika tidak ada ppermintaan kerja. Menurut Undang-undang Tenaga Kerja, mereka yang dikelompokkan sebagai tenaga kerja yaitu mereka yang berusia antara 15 tahun sampai dengan 64 tahun.
b.      Bukan Tenaga Kerja
Bukan tenaga kerja adalah mereka yang dianggap tidak mampu dan tidak mau bekerja meskipun ada permintaan bekerja. Menurut Undang-Undang Tenaga Kerja No. 13 tahun 2003, mereka adalah penduduk di luar usia, yaitu mereka yang berusia di bawah 15 tahun dan berusia 64 tahun. Contohnya adalah para pensiunan, para lansia, dan anak-anak.
B.     Berdasarkan Batas Kerja
a.       Angkatan Kerja (Labour Force)
Angkatan kerja adalah penduduk usia produktif yang berusia 15-64 tahun yang sudah mempunyai pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja maupun sedang aktif mencari pekerjaan.
b.      Bukan Angkatan Kerja (Potential Labour Force)
Bukan angkatan kerja adalah mereka yang berumur 10 tahun ke atas yang kegiatannya hanya bersekolah, mengurus rumah tangga dan sebagainnya. Contoh kelompok ini adalah :
1.      Anak sekolah dan mahasiswa
2.      Para ibu rumah tangga dan orang cacat
3.      Para pengangguran sukarela

C.     Berdasarkan Kualitasnya
a.       Tenaga Kerja Terdidik
Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki suatu keahlian atau tenaga kerja dalam bidang tertentu dengan cara sekolah atau pendidikan formal dan nonformal. Contonya : pengacara, dokter, guru, dll.
b.      Tenaga Kerja Terampil
Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerja yang memiliki keahlian dalam bidang tertentu dengan melalui pengalaman kerja. Tenaga kerja terampil ini dibutuhkan latihan secara berulang-ulang sehingga mampu menguasai pekerjaan tersebut. Contohnya : apoteker, ahli bedah, mekanik, dll.
c.       Tenaga Kerja Tidak Terlatih
Tenaga kerja tidak terlatih adalah tenaga kerja yang hanya mengandalkan tenaga saja. Contohnya kuli, burung angkut, pembantu rumah tangga, dll.
3.      Kesempatan Kerja
A.     Pengertian Kesempatan Kerja
Kesempatan kerja adalah suatu keadaan yang menggambarkan ketersediaan pekerjaan untuk diisi oleh para pencari kerja. Namun bisa diartikan juga sebagai permintaan atas tenaga kerja. Tenaga kerja memegang peranan yang sangat penting dalam roda perekonomian suatu Negara, karena :
1.      Tenaga kerja merupakan salah satu factor produksi.
2.      Sumber daya alam
3.      Kewirausahaan
Tenaga kerja juga penting dilihat dari segi kesejahteraan masyarakat. Adapula masalah yang ditimbulkan dari banyaknya tenaga kerja :
1.      Masalah-masalah perluasan kesempatan kerja .
2.      Pendidikan yang dimiliki angkatan kerja.
3.      Pengangguran.
Sumitro Djojohadikusumo mendefinisikan angkatan kerja sebagai bagian dari jumlah penduduk yang mempunyai pekerjaan atau yang sedang mencari kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang produktif. Factor-faktor yang menentukan angkatan kerja menurut Sumitro diantaranya :
a.       Jumlah dan sebaran usia penduduk.
b.      Pengaruh keaktifan bersekolah terhadap penduduk berusia muda.
c.       Peranan kaum wanita dlam perekonomian
d.      Pertambahan penduduk yang tinggi.
e.       Meningkatnya jaminan kesehatan.

B.     Strategi Peningkatan Kesempatan Kerja
Sebagai strategi peningkatan kesempatan kerja  yang diprlukan antara lain ;
a.       Dari sisi persediaan tenaga kerja :
·        Pengendalian jumlah penduduk dalam jangka panjang masih perlu dipertahankan.
·        Pengendalian ankatan kerja dalam jangka pendek melalui peningkatan pendidikan yaitu dibedakan atas peningkatan pendidikan (perluasan fasilitas pendidikan, peningkatan kondisi perekonomian keluarga yang mencegah angka putus sekolah dan meningkatkan sekolah / wajib sekolah 12 tahun ) serta peningkatan kualitas pendidikan dan produktivitas tenaga kerja.
·        Pemerataan pembangunan infrastruktur secara merata sehingga dapat mencegah migrasi desa-kota.
b.      Dari sisi kebutuhan tenaga kerja
·        Perluasan dan penciptaan kesempatan kerja melalui kebijakan makro (seperti penyebaran mekanisme investasi, pengembangan system pajak yang ramah, pengembangan usaha, system kredit yang menggerakkna sector riil), kebijakan ragional ( melalui pengalokasian anggaran untuk pembangunan infrastruktur yang menyerap tenaga kerja ), kebijakan sektoral ( di sector pertanian dapat dilakukan melalui penguatan kelembagaana (koperasi)), membentuk sekelompok yang terdiri daribeberapa usaha kecil (UKM) dalam pengolahan hasil pertanian, perbaikan teknik usaha tani, hingga pengembangan system pengemasan sesuai dengan kebutuhan pasar diluar komunitas, sedangkan disektr industry melalui penyederhanaan mekanisme investasi, penataan system keamanan yang lebih baik, melakukan promosi peluang investasi daerah serta sector lainnya melalui system regulasi dan perizinan usaha yang lebih sederhana ), dan kebijakan khusus 9 usaha kerajinan dan makanan bagi wanita pedesaan TKMT ( tanaga kerja muda terdidik ) yaitu program perluasan kesempatan kerja bagi lulusan SLTA ke pedesaan.

4.      Masalah Ketenagakerjaan
Berikut ini beberapa masalah kenetagakerjaan di Indonesia yang dipengaruhi beberapa factor, yaitu :
·        Rendahnya kualitas tenaga kerja
Kualitas tenaga kerja dalam suatu Negara dapat ditentukan dengan melihat tingkat pendidikan Negara tersebut. Sebagian besar tenaga kerja di Indonesia tingkat pendidikannya masih rendah. Hal ini menyebabkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi rendah. Minimnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan rendahnya produktivitas tenaga kerja, sehingga hal ini akan berpengaruh terhadap rendahnya kualitas hasil produksi barang dan jasa.
·        Jumlah angkatan kerja yang tidak sebanding dengan kesempatan kerja
Meningkatnya jumlah angkatan kerja yang tidak diimbangi oleh perluasan lapangan kerja akan membawa beban tersendiri bagi perekonomian. Angkatan kerja yang tidak tertampung dalam lapangan kerja akan menyebabkan pengangguran. Padahal harapan pemerintah semakin banyaknya jumlah angkatan kerja bisa menjadi pendorong pembangunan ekonomi.
·        Persebaran tenaga kerja yang tidak merata
Sebagian besar tenaga kerja di Indonesia berada di Pulau Jawa. Sementara di daerah lain masih kekurangan tenaga kerja, terutama untuk sector pertanian, perhutanan, dan perkebunan. Dengan demikian di Pulau Jawa banyak terjadi pengganguran, sementara di daerah lain masih banyak sumber daya alam yang belum dikelola secara maksimal.
·        Pengangguran
      Terjadinya krisis ekonomi di Indonesia banyak mengakibatkan industry di Indonesia mengalami gulung tikar. Akibatnya banyak pula tenaga kerja yang berhenti bekerja. Selain itu, banyaknya perusahaan yang gulung tikar mengakibatkan semakin sempitnya lapangan kerja yang ada. Di didi lain jumlah angkatan kerja terus meningkat. Dengan demikian pengangguran akan semakin banyak.
Ø  Masih sulitnya arus msauk modal asing
Ø  Lemahnya posisi dalam menghadapi pasar global

5.      Cara Mengatasi Masalah Ketenagakerjaan
a.       Memperluas kesempatan kerja
Ø  Pembangunan industry terutama industry padat karya.
Ø  Penyelenggaraan proyek-proyek pekerjaan umum.

b.      Mengurangi tingkat pengangguran
Ø  Pemberdayaan angkatan kerja
Ø  Pengembangan usaha sector formal dan usaha kecil.
Ø  Pembinaan generasi muda yang masuk angkatan kerja.
Ø  Mengadakan program transmigrasi.
Ø  Mendorong badan usaha untuk proaktif mrngadakan kerja sama dengan lembaga pendidikan.
Ø  Mendirikan tempat pelatihan kerja.
Ø  Mendorong lembaga-lembaga pendidikan untuk menungkatkan lif skill.
Ø  Mengefektifkan pemberian informal ketenagakerjaan.

c.       Meningkatkan kualitas angkatan kerja dan tenaga kerja
Ø  Pelatihan untuk pengembangan keahlian dan ketrampilan kerja.
Ø  Pemegangan melalui latihan kerja di tempat kerja.
Ø  Perbaikan gizi dan kesehatan
Ø  Meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat.

d.      Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja
Ø  Menetapkan upah minimum regional (UMR).
Ø  Memgikutkan setiap pekerja dalam asuransi jaminan social tenaga kerja.
Ø  Mewajibkan kepada perusahaan untuk memenuhi hak-hak tenaga kerja.

e.       Menurunkan jumlah angkatan kerja
Ø  Program keluarga berencana
Ø  Pembatasan usia kerja minimum.
Ø  Program wajib belajar.

II. KEPENDUDUKAN
1. Pengertian Penduduk 
      Dalam arti luas, penduduk atau populasi berarti sejumlah makhluk sejenis yang mendiami atau menduduki tempat tertentu. Bahkan populasi dapat pula dikenakan pada benda-benda sejenis yang terdapat pada suatu tempat. Dalam kaitannya dengan manusia, maka pengertian penduduk adalah manusia yang mendiami dunia atau bagian-bagiannya.
Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Indonesia selama enam bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan menetap. Pertumbuhan penduduk diakibatkan oleh tiga komponen yaitu: fertilitas, mortalitas dan migrasi.
Fertilitas adalah banyaknya bayi yang lahir hidup. Mortalitas atau kematian adalah keadaan menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melampaui batas politik/negara ataupun batas bagian dalam suatu negara.
Sedangkan penduduk suatu negara atau daerah bisa definisikan menjadi dua:  Orang yang tinggal di negara/daerah tersebut, dan orang yang secara legal/hukum mempunyai hak tinggal di negara/daerah tersebut.
2. Pertumbuhan Penduduk
            Masalah kependudukan yang dimaksudkan adalah masalah pertumbuhan jumlah penduduk yang sangat tinggi di NSB. Pertambahan penduduk ini akan menimbulkan berbagai masalah dan hambatan bagi upaya-upaya pembangunan yang dilakukan karena pertumbuhan penduduk yang tinggi tersebut akan menyebabkan cepatnya pertambahan jumlah tenaga kerja, sedangkan kemampuan NSB dalam menciptakan kesempatan kerja baru sangat terbatas.
Tingkat pertumbuhan penduduk yang semakin cepat di NSB menyebabkan proporsi penduduk yang belum dewasa menjadi bertambah tinggi dan jumlah anggota keluarga bertambah besar. Dewasa ini di Negara-negara maju penduduk yang berumur di bawah 15 tahun sebesar 25-30 persen dari seluruh jumlah mereka, sedangkan di NSB proporsi tersebut antara 45-50 persen.
Tingkat pertumbuhan populasi Indonesia antara tahun 2000 dan 2010 adalah sekitar 1.49 persen per tahun. Pertumbuhan tertinggi terjadi di propinsi Papua (5.46 persen), sementara pertumbuhan populasi terendah terjadi di propinsi Jawa Tengah (0.37 persen). Program Keluarga Berencana (KB) dikoordinasi oleh institusi pemerintah, yaitu Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Program KB dimulai pada tahun 1968 semasa pemerintahan presiden Suharto dan sampai saat ini masih diteruskan oleh presiden2 penerusnya. Program ini adalah strategi penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia karena pertumbuhan populasi yang rendah akan menyebabkan tingkat PDB per kapita yang lebih tinggi, yang juga akan meningkatkan pendapatan, tabungan, investasi serta menurunkan tingkat kemiskinan. Pertumbuhan populasi diperkirakan sebesar sekitar 1.2 persen pada tahun 2015 sesuai data Bank Dunia.
Ada tiga ciri pokok yang menandai perkembangan dan permasalahan kepandudukan Indonesia dewasa ini yaitu laju pertumbuhan penduduk yang masih perlu diturunkan, penyebaran penduduk antar daerah yang kurang seimbang, serta kualitas kehidupan penduduk yang perlu ditingkatkan.Biro Pusat Statistik (BPS), data terakhir pada tahun 2016 sensus 2010. Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 sebanyak 237.641.326 jiwa, yang mencakup meraka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 118.320.256 jiwa (49,79 %) dan di daerah pedesaaan sebanyak 119..321.070 jiwa (50,21%).
            Maka pertumbuhan penduduk biasanya dapat menimbulkan masalah-masalah seperti struktur umur muda, jumlah pengangguran yang semakin lama semakin serius, urbanisasi.
Tingkat Pertumbuhan Populasi Indonesia (tahunan)
http://www.indonesia-investments.com/upload/images/Indonesia-Growth-Rate-Population.png
Badan Pusat Statistik (BPS), lembaga statistik pemerintah, hanya melakukan penelitian menyeluruh pada struktur populasi Indonesia sekali setiap dekade. Menurut studi terakhir (dirilis pada tahun 2010), Indonesia memiliki jumlah penduduk 237.6 juta orang. Namun, menurut perkiraan-perkiraan belakangan ini (dari berbagai lembaga) Indonesia diperkirakan memiliki lebih dari 255 juta penduduk pada tahun 2016.
Menurut proyeksi yang dilakukan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan menilik populasi absolut Indonesia di masa depan, maka negeri ini akan memiliki penduduk lebih dari 270 juta jiwa pada tahun 2025, lebih dari 285 juta jiwa pada tahun 2035 dan 290 juta jiwa pada tahun 2045. Baru setelah 2050 populasi Indonesia akan berkurang.
3. Struktur Umur dan Penyebaran Penduduk
            Masalah kependudukan yang dihadapi NSB dewasa ini lebih rumit dari pada masa sebelum Perang Dunia Kedua. Tingkat pertumbuhan penduduk yang terlalu tinggi secara langsung telah menimbulkan masalah bagi NSB dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
            Tingkat pertumbuhan penduduk yang semakin cepat di NSB menyebabkan proposi penduduk yang belum dewasa menjadi bertambah tinggi dan jumlah anggota keluarga bertambah besar. Di negara-negara maju penduduk yang berumur dibawah 15 tahun adalah sebesar 25-30% dari seluruh jumlah mereka, sedangkan di NSB proporsi tersebut antara 40-45%. Keadaan tersebut diramalkan akan tetap sampai akhir abad ini.
            Salah satu kekuatan penting dalam komposisi demografi Indonesia yang memiliki hubungan dengan perekenomian adalah penduduk usia muda yang ada di Indonesia. Mereka adalah kekuatan kerja (asal mereka bisa mendapatkan pendidikan yang memadai dan ada cukup banyak kesempatan kerja). Rata-rata usia penduduk Indonesia adalah 28.6 tahun (perkiraan tahun 2016). Ini adalah median age yang berarti separuh dari populasi Indonesia berusia 28.6 tahun lebih dan separuhnya lagi umurnya di bawah 28.6 tahun. Mengenai jenis kelamin, rata-rata median age wanita Indonesia adalah 29.1 tahun, sementara median age pria lebih muda setahun (28.1 tahun).
Di bawah ini adalah persentase penduduk Indonesia yang dikategorikan dalam tiga kelompok usia dan jenis kelamin.
Penduduk Indonesia Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur

Persentase Gabungan 
      Total Populasi
Pria
(absolut)
Wanita
(absolut)
0-14 tahun
              27.3
34,165,213
32,978,841 
15-64 tahun
              66.5
82,104,636 
81,263,055 
65 tahun ke atas
               6.1
 6,654,695
 8,446,603
Sumber: CIA World Factbook
Pada tahun 2010, sekitar 19 persen penduduk Indonesia adalah anak yang umurnya di bawah sepuluh tahun, sekitar 37 persen di bawah dua puluh tahun dan sekitar setengah populasi Indonesia berusia di bawah tiga puluh tahun. Angka-angka ini menunjukkan - dari perspektif demografis - bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam hal produktifitas dan kreatifitas.
4.      Variabel-Variabel Kependudukan Indonesia
Tekanan maslah kependudukan atas pembangunan sesungguhnya tidak terlalu berhubungan dengan aspek jumlah, melainkan lebih terkait dengan variable-variabel lain kependudukan dan karakteristik penduduk yang bersangkuan. Variable-variable itu misalnya sebaran, komposisi, kepadatan, dan pertumbuhan penduduk. Sedangkan karakteristik yang dimaksud misalnya tingkat pendapatan, kesehatan dan pendidikan.
Dalam persepktif parsia, sebagian besar penduduk tinggal di daerah pedesaan. Dalam perseptif ragional, mayoritas penduduk bermukim di pulau Jawa. Ketidak merataan penduduk antar daerah menimbulkan masalah urbanisasi. Arus urbanisasi yang deras mengakibatkan masalah bagi kota yang didatangi, menyangkut penyediaan lapangan kerja , pemukiman, kriminalitas dan masalah-masalah social lainnya. Masalah serupa juga terjadi karena ketidak merataan jumlah penduduk antar wilayah.
Masalah Kependudukan Di Indonesia
Permasalahan kependudukan di Indonesia dibagi berdasarkan kelompok tertentu, diantaranya :
a)      Masalah akibat angka kelahiran
Meningkatnya angka fertilitas menyebabkan beban pemerintah dalam menyediakan aspek fisik seperti fasilitas kesehatan. Selain itu meningkatnya angka fertilitas akan menyebabkan naiknya pertumbuhan penduduk, akibatnya bagi Negara berkembang seperti Indonesia akan berkorelasi negative dengan kesejahteraan penduduknya.
b)      Masalah akibat angka kematian
Penurunan angka kematian di Indonesia diikuti dengan meningkatnya angka harapan hidup yang berarti pemerintah memiliki beban untuk menyediakan fasilitas yang memadahi. Kemudian pemerintah dan juga keluarga harus menyediakan  gizi yang memadai bagi anak-anak. Dan sebaliknya apabila mortalitas naik maka akan berdampak pada reputasi Negara Indonesia dimata dunia.
c)      Masalah komposisi penduduk
Berdasarkan sensus tahun 1990 anak usia 0 – 14 tahun jumlahnya sangat banyak maka angka ketergantungannya tinggi. Sehingga pemerintah harus memikirkan aspek ekonomi untuk menanggung hidup anak-anak usia tersebut. Kemudian pemerintah juga harus memperhatikan pemenuhan gizi yang baik pada anak-anak supaya SDM yang dihasilkan dimasa yang akan datang baik. Kebutuhan fasilitas pendidikan bagi anak-anak juga perlu ditingkatkan serta mempersiapkan lapangan kerja untuk menanggung banyaknya angkatan kerja yang akan datang.
d)      Masalah kependudukan dan angkatan kerja
Jumlah angkatan kerja disbanding dengan jumlah lapangan kerja yang disediakan masih tidak seimbang. Akibatnya banyak timbulnya pengangguran di Indonesia dan juga pendapatan perkapita Indonesia yang rendah. Sehingga berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat Indonesia
e)      Masalah mobilitas penduduk di Indonesia
Banyaknya masyarakat Indonesia yang bermigrasi ke kota-kota besar mengakibatkan terjadinya kepadatan di kota-kota besar. Namun fasilitas dan perekonomian di daerah perkotaan semakin meningkat. Sedangkan pada daerah yang ditinggalkan penduduknya tidak mengalami kemajuan sama sekali sehingga terjadi ketidak seimbangan antara pertumbuhan daerah perkotaan dan pedesaan.
f)        Masalah kepadatan penduduk di Indonesia
Di Indonesia 60% penduduknya berada di pulau jawa. Ketidak merataan persebaran penduduk di Indonesia menyebabkan ketidak merataan juga pembangunan fasilitas fisik maupun non fisik. Hal tersebut akan menarik banyak migran ke pulau jawa. Sehingga daerah yang ditinggalkan tidak mengalami kemajuan.
 Dampak Permasalahan Kependudukan Terhadap Pembangunan
Penduduk adalah objek dan subyek pembangunan. Sebagai objek, penduduk adalah sasaran pembangunan. Sebagai subyek, penduduk adalah pelaku pembangunan. Peranan penduduk sebagai subyek menentukan arah dan keberhasilan pembangunan. Potensi dan tantangan pembangunan ditentukan oleh keadaan riil kependudukan dan sumber daya alam yang dimiliki oleh suatu negara. Kekayaan sumber daya alam yang ada di bumi Indonesia sangat besar. Ini merupakan suatu potensi. Fakta menunjukkan bahwa eksploitasi sumber daya alam (penambangan) di Indonesia banyak dilakukan oleh perusahaan asing. Proyek-proyek pembangunan oleh pemerintah juga sering menggunakan bantuan (assistance)  perusahaan asing. 
Hal ini disebabkan oleh keterbatasan modal dan teknologi yang dimiliki penduduk Indonesia. Penguasaan teknologi dan kepemilikan modal terkait dengan kualitas sumber daya manusia (SDM) penduduk Indonesia. Rendahnya kualitas sumber daya manusia penduduk Indonesia ditunjukkan dengan GDP perkapita  yang relatif rendah. Kualitas sumber daya manusia penduduk Indonesia yang rendah merupakan penghambat pembangunan. Secara terperinci faktor kependudukan yang menghambat pembangunan adalah:
o   Rendahnya kualitas SDM penduduk Indonesia.
Salah satu indikator kemakmuran suatu negara adalah volume barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduknya. Untuk memproduksi barang dan jasa diperlukan penguasaan teknologi dan ilmu pengetahuan. Penguasaan teknologi dan ilmu pengetahuan terkait dengan kualitas SDM penduduk suatu negara. Jadi kualitas SDM merupakan faktor penentu kemakmuran. Apa yang dapat dilakukan oleh orang yang tidak memiliki keterampilan dan ilmu pengetahuan.
o      Pertumbuhan penduduk yang tinggi
Penduduk merupakan potensi sekaligus beban pembangunan. Penduduk yang berkualitas (produktif) merupakan potensi/kekuatan pembangunan. Sedangkan penduduk dengan kualitas rendah (non produktif) merupakan beban pembangunan. Pertumbuhan penduduk bagi suatu negara dapat menjadi kekuatan sekaligus beban. Ini tergantung bagaimana kualitas penduduknya. Bagi Indonesia, pertumbuhan penduduk yang tinggi merupakan beban pembangunan.

 Upaya Mengatasi Permasalahan Kependudukan
o   Upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah-masalah tersebut adalah: Jumlah penduduk dan pertumbuhannya diatasi dengan program Keluarga Berencana (KB).
o   Persebaran dan Kepadatan penduduk diatasi dengan:Program Transmigrasi, Pembangunan lebih intensif di Kawasan Indonesia Timur.
o   Tingkat kesehatan yang rendah diatasi dengan:
·        Pembangunan fasilitas kesehatan seperti Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
·        Pelayanan kesehatan gratis bagi penduduk miskin
o   Tingkat pendidikan yang rendah diatasi dengan:
·        Penyediaan fasilitas pendidikan yang lebih lengkap dan merata di semua daerah di Indonesia
·        Penciptaan kurikulum pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja
·        Peningkatan kualitas tenaga pengajar (guru dan dosen) di lembaga pendidikan milik pemerintah
·        Penyediaan program pelatihan bagi para pengajar dan pencari kerja
·        Mempelopori riset dan penemuan baru dalam bidang IPTEK di lembaga- lembaga pemerintah
o   Tingkat  pendapatan yang rendah diatasi dengan:
·        Penciptaan perangkat hukum yang menjamin tumbuh dan berkembang- nya usaha/investasi, baik PMDN ataupun PMA.
·        Optimalisasi peranan BUMN dalam kegiatan perekonomian, sehingga dapat lebih banyak menyerap tenaga kerja.
·        Penyederhanaan birokrasi dalam   perizinan usaha. Pembangunan/menyediakan fasilitas umum (jalan, telepon) sehingga dapat mendorong kegiatan ekonomi.

5.      Migrasi dan Pembangunan
Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas administrative (migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi internasional). Dengan kalta lain, migrasi diartikan sebagai perpindahan yang relative permanen dari suatu daerah (Negara) ke daerah (Negara) lain, arus migrasi ini berlangsung sebagain tanggapan terhadap adanya pendapatan antar kota dan desa.
Para migrant mempertimbangkan dan membandingkan pasar-pasar tenaga kerja yang tersedia bagi merekadisektor pedesaan dan perkotaan, serta memilih  salah satunya yang dapat memaksimumkan keuntungan yang diharapkan. Besar kecilnya keuntungan yang mereka harapkan diukur berdasarkan besar kecilnya selisih antara pendapatan riil dari pekerjaan dikota dan didesa, angka tersebut merupakan implementasi terhadap peluang migrant untuk mendapatkan pekerjaan dikota.
a)      Migrasi Internasional ( Perpindahan penduduk yang dilakukan antar Negara )
Migrasi internasional dibedakan menjadi imigrasi dan emigrasi.
·        Imigrasi yaitu perpindahan penduduk dari suatu Negara lain ke dalam suatu Negara. Contoh orang india masuk ke Indonesia
·        Emigrasi yaitu perpindahan penduduk dari suatu Negara menuju Negara lain. Contoh orang Indonesia pergi bekerja luar negeri.
b)      Migrasi Nasional ( Perpindahan penduduk di dalam satu Negara )
Migrasi nasional ini terdiri dari beberapa jenis yaitu :
a.       Migrasi penduduk sementara atau migrasi sirkuler, terdiri dari :
·        Penglaju, yaitu perpindahan penduduk dari tempat tinggal asal menuju ke tempat tujuan yang dilakukan setiap hari pulang pergi untuk melakukan sesuatu pekerjaan.
·         Perpindahan penduduk musima, maksudnya perpindahan yang dilakukan hanya bersifat sementara pada musim-musim tertentu.
b.      Migrasi penduduk menetap meliputi transmigrasi dan urbanisasi.
Transmigrasi, yaitu perpindahan dari salah satu wilayah untuk menetap di wilayah lain dalam satu Negara.
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota atau kota kesil ke kota besa.
·        Fator yang mendorong urbanisasi sebagai berikut :
o   Lahan pertanian yang sempit.
o   Sulitnya pekerjaan di luar sector pertanian,
o   Banyaknya pengganguran di pedesaan.
o   Fasilitas kehidupan sulit didapatkan.
o   Kurangnya fasilitas hiburan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Migrasi :
Pada dasarnya orang berpindah tempat akan didukung dengan alasan-alasan yang bersifat pribadi. dan menurut Everett S. Lee faktor migrasi terbai menjadi empat yaitu:
1.      Faktor-faktor yang ada didaerah asal
2.      Faktor-faktor yang terdapat ditempat  tujuan
3.      Faktor rintangan antara
4.      Faktor-faktor individu
Ada 2 faktor yang terdapat didaerah asal dan tujuan yang menyebabkan seseorang melakukan perpindahan yaitu faktor positif dan faktor negatif. faktor positif adalah faktor dimana seseorang tidak akan berpindah dari tempat asala dia. dan faktor negatif adalah faktor yang menyebabkan seseorang berpindah dari tempat asalnya karena suatu alasan.
Faktor pendorong yang menyebabkan seseorang melakukan migrasi :
1.      Makin berkurangnya sumber-sumber alam
2.      Menyempitnya lahan pekerjaan di tempat asal
3.      Adanya tekanan-tekanan dan diskriminasi politik dan agama.
4.      Tidak cocok lagi dengan budaya/adaptasi di daerah asal.
5.      Alasan perkawinan atau pekerjaan yang menyebabkan tidak berkembangnya karir pribadi
6.      Bencana alam

Beberapa dampak positif migrasi antara lain :
·        Terjadi transfer ilmu, teknologi, dan budaya, baik dari kota ke desa ataupun dari negara lain.
·        Terjadi ikatan yang kuat antara dua daerah.
·        Terjadi pemerataan taraf ekonomi.
·        Ketersediaan tenaga kerja di suatu daerah dan proses pembangunan berjalan lancar.
Beberapa dampak negatif  migrasi antara lain :
·        Pembangunan suatu daerah terhambat dan produktivitas menurun karena minimnya tenaga kerja produktif. Misalnya : Lahan pertanian terbengkalai karena tenaga produktifnya berurbanisasi, orang beramai-ramai menjadi TKI, sementara yang tinggal di desa hanya tenaga-tenaga tidak produktif sehingga terjadinya kekurangan tenaga kerja di daerah tersebut.
·        Muncul masalah kepadatan penduduk di daerah tujuan migrasi dan berdampak pada masalah perumahan. Misalnya, muncul banyak permukiman kumuh.
·        Muncul masalah pengangguran yang berdampak pada meningkatnya kriminalitas. Contohnya : banyak orang datang ke kota tanpa bekal keterampilan sehingga tidak mendapatkan pekerjaan, kota yang dituju sudah tidak memerlukan tenaga kerja tambahan.
·        Timbul berbagai masalah kependudukan. Misalnya, krisis hubungan antarnegara karena masalah keimigrasian (tenaga kerja, imigran gelap, dan sebagainya) atau masalah hubungan berbagai etnis di daerah urban.
Hubungannya Migrasi dengan ekonomi itu banyak di antaranya:
·        Dengan adanya Tenaga Kerja Indonesia, ini salah satu untuk membuat kesejahteraan hidup Negara dengan mendatangkan Devisa bagi Negaranya & pribadinya di kelak kemudian hari.
·        Dengan adanya pertukaran pelajar/ balajar/ menuntut ilmu di negara lain, ini juga salah satu termasuk dalam Kesejahteraan Migrasi, dengan adanya demikian, Negara dapat berbangga hati, karena salah satu generasi muda dalam negerinya bisa membuat bangga negaranya, dan dia pun bisa berbangga dirinya sendiri atas kerja kerasnya.
·        Dengan adanya pernikahan sepasang seseorang yang berbeda negara, dapat mejalin kesekahteraan masing negaranya.
Hubungan antara migrasi dengan perkembangan ekonomi kota bersifat timbal balik. Migrasi penduduk dari desa ke kota yang baik akan menumbuhkan ekonomi kota-kota. Tetapi bisa juga migrasi dari desa ke kota tersebut justru menjadi beban dan tak membawa kemajuan ekonomi kota- kota yang bersangkutan.
Bisa juga hubungan yang terbalik yang terjadi. Maksudnya, migrasi dari desa ke kota justru disebabkan oleh kemajuan ekonomi kota-kota. Artinya karena ekonomi kota maju dengan pesat maka banyak orang tertarik untuk bermigrasi dari desa ke kota. Pada hubungan yang pertama yaitu apakah migrasi membawa kemajuan ekonomi bagi kota-kota, harus dikatakan bahwa hal tersebut tidak terjadi di Indonesia. Kenaikan jumlah penduduk di kota-kota di Indonesia baik sebagai akibat migrasi tetap – yang antara lain terjadi rutin setelah Lebaran- maupun sebagai akibat migrasi sirkuler atau penglaju ternyata tidak menambah kemajuan ekonomi kota-kota tersebut tetapi justru membawa beban yang makin berat.

6.      Pengangguran terhadap Pelaksanaan Pembangunan
Masalah penggangguran di Negara berkembang, sekarang ini sudah sangat besar karena menyangkut jutaan jiwa dan sangat kompleks karena masalah pengganguran ini mepengaruhi sekaligus dipengaruhi oleh banyak factor yang saling berinteraksi mengikuti pola yang tidak selalu mudah untuk dipahami. Dampak-dampak yang ditimbulkan akan berpengaruh terhadap pelaksanaan pembangunan nasional baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Dampak tersebut sebagai berikut :
a.       Pendapatan nasional menurun
b.      Pendapatan per kapita masyarakat rendah
c.       Produktivitas tenaga kerja rendah
d.      Upah yang rendah
e.       Investasi dan pembentukan modal rendah
f.        Sumber utama kemiskinan
g.       Pemborosan sumber daya dan potensi yang ada




BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Variabel-variabel dalam kependudukan Indonesia misalnya sebaran, komposisi, kepadatan dan pertumbuhan penduduk. Sedangkan karakteristik yang dimaksud misalnya tingkat pendapatan, kesehatan dan pendidikan. Konsep pemilahan penduduk dibagi menjadi dua yaitu pemilahan penduduk berdasarkan pendekatan angkatan kerja dan berdasarkan pendekatan pemanfaatan tenaga kerja. Sedangkan lapangan pekerjaan utama bagi rakyat Indonesia masih di sektor pertanian.
Sektor perdagangan dan sektor jasa menempati kedudukan kedua dan ketiga, kemudian sektor industri pengolahan berada di urutan berikutnya. Dalam hal tingkat upah, variasi tidak hanya terjadi antar lapangan usaha atau secara sektoral. Akan tetapi juga secara regional atau antarwilayah di tanah air, serta secara jenis kelamin. Dalam perbandingan jenis kelamin di sekter industri pengolahan, hampir di semua wilayah tanah air pekerja laki-laki menerima upah lebih tinggi daripada pekerja perempuan. Perbedaan tingkat upah antar jenis kelamin  di sektor industri pengolahan berlaku umum di semua subsektor. Kesenjangan upah buruh berlangsung pula antarjenjang. Hal ini bisa ditelaah melaui perbandingan upah rata-rata tertinggi terhadap upah rata-rata terendah.
3.2 Saran



DAFTAR PUSTAKA
Todaro, M.P. 1998.Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Terjemahan.Erlangga, Jakarta.
Arsyad L.1992.Ekonomi Pembangunan Edisi Ke-2.Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.Yogyakarya
Sulistyaningsih, E. 1997. Dampak Perubahan Struktur Ekonomi terhadapPenyerapan Tenaga
Kerja di Indonesia 1990-2019: Suatu PendekatanInput Output.
Mahyuddin, B. Juanda, dan H. Siregar. 2006. Distorsi Pasar Tenaga Kerja:Analisis Kekakuan
            Upah dan Kelambanan Respon Permintaan TenagaKerja di Sulawesi Selatan. Jurnal
            Sosial Ekonomi Pertanian, 22 : 1-11.
Kuncoro, M. 2006. Revisi Undang-Undang Ketenagakerjaan.
Evilisna. 2007. Dampak Kebijakan Ketenagakerjaan terhadap Tingkat Pengangguran dan
Perekonomian Indonesia di Era Otonomi Daerah.Depnakertrans. 1995. Rencana
Tenaga Kerja Nasional 2004-2009.
http://www.tempointeraktif.com. diakses 28 November 2016
http://www.slideshare.net/dhanshei/makalah-ekonomi-tentang-ketenagakerjaan
            14450029?from_action=save di akses 6 Desember 2016
https://www.bps.go.id/ . diakses 20 Desember 2016

No comments:

Post a Comment